<div style='background-color: none transparent;'></div>

Pengurus MGMP Bahasa Inggris Bangkala/Bangkala Barat 2011/2012

Pengurus MGMP Bahasa Inggris Bangkala/Bangkala Barat 2011/2012

Sekolah Untuk Hidup

Jumat, Februari 17, 2012

“Lucilius, Non Scholae sed Vitae Discimus”( Kita Sekolah Bukan Untuk Belajar “Pintar”, tetapi Untuk Hidup). Demikian menurut Saneca seorang filsuf dan pujangga dari abad ke-3 SM. Pun sama halnya yang di katakan oleh Izzet Begovic, “sekolah hanya mengajak kita untuk latihan menjadi pintar tapi belum tentu dididik menjadi baik.” Seorang siswa boleh saja menguasai ilmu kimia, fisika, matematika atau ilmu lainnya. Dari kepintarannya itu membuatnya dihargai dan menjadi kaya, tapi semua itu tidak memberikan jaminan bahwa siswa tersebut akan menjadi baik dan mau berbagi antar sesamanya.

Gagasan-gagasan diatas mungkin akan mengingatkan kita pada komunitas anak rimba di suku anak dalam Jambi. Mereka mengatakan sekolah formal mengajak mereka untuk menjadi orang kaya dan tidak untuk menjadi baik dan menuntut mereka untuk keluar dari akar budaya komunitas suku anak dalam.

Dari gagasan-gagasan ini pun kita perlu memperbaiki pemahaman bahwa sekolah hari ini bukan untuk memproduksi orang-orang pintar atau orang-orang cerdas pada bidang tertentu (meskipun zaman menuntutnya) tetapi sekolah sebaiknya memprioritaskan untuk memproduksi orang-orang berkepribadian baik dan mau berbagi sehingga kita tidak perlu repot-repot mempersiapkan diri menghadapi UAN/UN dan mengkhawatirkan Nilai Standar Nasional yang sering hasilnya sangat “mengenaskan” itu karena nilai yang ingin di capai adalah “apakah siswa-siswa itu kelak akan menjadi orang yang baik?”

Sekolah dan Banyaklah Membaca

“ Pepatah mengatakan buku itu jendela dunia. Itu berlaku untuk dunia melek huruf. Yang lebih pentinglagi, membaca adalah kunci jendelanya. Orang yang tidak dapat baca-tulis-hitung sama seperti orang buntung kaki yang ingin berkelana mengelilingi dunia. Atau sama seperti orang yang punya mata tapi tidak dapat melihat. Bila banyak orang buta berkumpul, memang satu sama lain tidak akan menyadari ada yang kurang dalam kehidupan mereka…”

Demikian kutipan dari artikel yang di ungkapkan oleh Butet Manurung (Saur Marlina Manurung) salah seorang pelopor berdirinya Sokola atau sekolah untuk anak-anak Rimba di Hutan Bukit Dua Belas Jambi.

Buku memang tidak bisa di pisahkan dengan sekolah untuk mendapatkan pengetahuan-pengetahuan baru. Pengetahuan tentang hubungan alam dengan manusia, manusia dengan manusia dan manusia dengan Tuhannya. Dari buku, semua orang mendapatkan pengetahuan-pengetahuan untuk mempertahankan hidup, bukan untuk merampas dan bahkan menguasai hidup orang lain.

Dari buku pula semua orang bisa mensituasikan keadaan dan bukan di situasikan oleh keadaan. Maksudnya, kurikulum kita hari ini dijamin tidak menyentuh kebutuhan-kebutuhan kita karena kurikulum kita memproyeksikan semua orang pada lapangan pekerjaan yang sudah ada bahkan terikat formal. Membaca buku mungkin akan memberi sedikit situasi yang berbeda dari sekarang, dimana kita (sebagai pembelajar) yang mensituasikan keadaan atau yang menciptakan lapangan pekerjaan.

:Marlin (Anggota Forum)
Continue Reading | komentar

Mengajar Dengan Media Kreatif

Bahasa Inggris merupakan salah satu keterampilan hidup (life skills) yang harus di kuasai setiap siswa agar mereka memiliki keunggulan competitive baik dalam memasuki dunia kerja maupun ketika hendak meneruskan ke perguruan tinggi. Hal ini ditunjukkan dalam Undang-undang No 25 tahun 2000 tentang Propernas 2000-2004) tentang Muatan pendidikan yang menekankan kecakapan atau life skills dengan mengoptimalkan kemampuan berbahasa asing dan tentu saja berbahasa Indonesia yang baik dan lancar.
“sorry……….terlalu serius, sampai UU pun di bawa-bawa”. Sebenarnya, penulis cuma ingins turut berpartisipasi atas keluhan masyarakat yang merasakan rendahnya minat siswa dalam berbahasa asing (khususnya bahasa Inggris). Padahal durasi waktu (kurang lebih 100 jam) yang mereka gunakan per semester dalam mempelajari bahasa Inggris cukup luang. Bayangkan…..dalam satu semester, mereka sebenarnya sudah bisa berbahasa inggris meskipun sedikit “patah-patah” (hehehe….. jadi ingat goyang patah-patah). Apalagi jika di akumulasi seluruh jam perlajaran bahasa Inggris di bangku SMP dan SMA…..perguruan tinggi pasti tidak repot-repot lagi mengurusi kekurangan mereka dalam berbahasa inggris.
Berbagai bentuk pembelaan bernuansa keluhan pun bermunculan ketika melihat kondisi ini. Sekolah-sekolah yang di harapkan bertugas memproduksi siswa-siswa yang mampu berbahasa Inggris dengan baik dan lancar pun ikut-ikut mengeluh. Terutama sekolah-sekolah dengan minim sarana dan prasarana belajar bahasa Inggris. “Sekolah butuh lab. Bahasa bung…”, atau “apa boleh buat, sarana kami tidak cukup”. Hehehe….itulah sedikit pembelaan mereka dan ujung-ujungnya menyalahkan institusi yang menaunginya (atau memang perlu di salahkan karena keseringan terjadi ketidakmerataan pembagian porsi dana pendidikan antara di kota dan di desa).
Sebenarnya ada sekian factor yang menyebabkan rendahnya kualitas bahasa Inggris siswa, salah satunya adalah kehidupan kelas yang membosankan (hmmm…sorry penulis jadi sok sukses di dunia pembelajaran..hehehe…). Bahkan sebagian siswa SMP harus drop out dari sekolah akibat proses pembelajaran yang monoton (itu-itu saja caranya) meskipun biaya sekolah di SMP sudah di gratiskan. Jauh-jauh sebelumnya Everet Reimer menyarakan dalam bukunya “School is Dead” bahwa sekolah sebaiknya mampu membeda-bedakan antara kemampuan semua siswa atau keluar dari paradigma generalization. Lebih jelasnya, Paulo Freire dalam bukunya “Pedagogy Of The Oppressed” mengatakan bahwa dalam proses belajar mengajar, sebaiknya terjadi perbincangan antara “subject to subject”, bukan “subject to object”. “Sering kali siswa menjadi object pembelajaran hingga akhir proses belajar mengajar” kata Paulo Freire.
Tapi sudahlah……mari kita berbincang yang sedehana-sederhana saja sambil menyusun satu alternative pembelajaran yang bisa membuat para kritikus-kritikus diatas terenyum lebar. Mari kita mulai dengan satu pernyataan ……”Let’s make enjoying learning”……… dan ternyata masih ada yang mengatakan “tidak mudah bung, menciptakan orkestra di dalam kelas pun membutuhkan sarana dan prasarana yang mahal”….okey…okey, jika ternyata sarana dan prasarana selalu menjadi kendala, yah….silahkan berurusan dengan pihak yang berwenang (institusi pendidikan yang berfungsi menyalurkan yang anda butuhkan), tapi pendidikan dan perkembangan anak tidak bisa di tunda atau di jadwalkan “nanti”. “Let’s do it simply” mungkin anjuran ini untuk menutupi segala kekurangan kita hari ini.



Let’s do it Simply

Proses pembelajaran yang menyenangkan (enjoying learning) memang tidak lepas dari peran media pembelajaran. Dalam memilih media, partisipasi siswa harus di libatkan karena pola pikir yang masih sederhana mereka mungkin bisa membantu untuk menciptakan media pembelajaran yang sederhana pula.
Selanjutnya, setelah media sederhana ada, tugas guru adalah pembantu umum (selain motifator) jika siswa kesulitan dalam menggunakan media tersebut. Titik tekan pada proses ini adalah pendidikan menginginkan siswa sebagai creator (pencipta) dalam suasana pembelajaran dan tentunya guru harus mampu melihat siswa dari berbagai sisi. Siswa tidak hanya di lihat dari segi kecerdasan linguistiknya saja, tapi juga kecerdasan spasial, kinestik tubuhnya, musik, interpersonal dan interpersonalnya juga (Gardner, Theory of Multiple Intelegence).
Jika tak terpecahkan atau media sulit di temukan, atau betul-betul “buntu”…kembalilah ke papan tulis kemudian mulailah menggambar sesuatu yang sederhana kemudian bicangkan dengan siswa apa yang sedang anda gambar……dan jika keahlian anda dalam menggambar di pertanyakan…mintalah siswa untuk menggambarkan sebuah kegiatan atau situasi yang nantinya di diskusikan. Coba anda lihat gambar sederhana berikut ini:




: Marlin (Anggota Forum)
Continue Reading | komentar (1)

Media Pembelajaran Sederhana

:Marlin (Anggota Forum)

Salam semangat kawan-kawan guru. Kali ini saya ingin mengajak jalan-jalan ke excel untuk membuat media pembelajaran dengan menggunakan Ms.Excel, siapa tahu anda membutuhkan. Beberapa hari yang lalu, saya sedang bingung untuk buat media yang sederhana dan tidak membutuhkan biaya banyak. Kebetulan sekolah kami dilengkapi dengan perangkat ICT yang lumayan. Ada LCD, Laptop, dan Layar (tembok :-D).
lanjuuuut......
Setelah pusing 7 keliling dan menghabiskan secangkir kopi pahit, akhirnya ide membuat media pembelajaran dari Ms.Excel muncul tiba-tiba. Ide ini muncul setelah browsing dari internet dan membaca beberapa tutorial Ms.Excel dari para blogger yang telah lebih dulu tahu.

truss, untuk apa di postingkan lagi kalau sudah ada yang posting

Sekedar isi waktu gan....dari pada saya sekedar menghayal di depan laptop jadulku...hehehe

langsung gan...

Pertama, siapkan dulu permasalahan atau soal tes yang akan di tampilkan di hadapan siswa. Yang saya buat soal Multiple choice Bahasa Inggris seperti gambar di bawah ini

Model Soalnya terserah anda...essay atau MC yang jelas anda harus mempersiapkan jawabannya di sheet setelahnya. Misalnya saya menggunakan sheet 2 untuk jawaban "salah" dan sheet 3 untuk jawaban "benar". Seperti dalam gambar berikut.....

Setelah soal dan jawaban telah di buat, sekarang menghubungkan antara soal dan jawaban yang sudah tersedia. Misalkan pada soal pertama yang saya buat meminta untuk memilih jawaban yang paling benar (multiple choice)
1. Does Mrs.Amira buy the daily needs?
a. yes, she is
b. No, she isn't
c. Yes, she does
d. No, she doesn't

Jawaban yang benar adalah (misalkan) C otomatis jawaban lainnya salah. Agar siswa mengetahui bahwa jawabannya benar atau salah ketika mereka meng-klik salah satu jawaban diatas maka sebelumnya setiap jawaban diatas di setting agar terhubung ke sheet 2 dan 3 tempat jawaban benar atau salah. Cararanya, klik kanan pada mouse setiap jawaban diatas kemudian akan muncul menu pilihan, dan silahkan memilih hyperlink pada bagian bawah menu. Setelah itu akan muncul beberapa pilihan sheet yang akan di jadikan link jawaban diatas, kemudian ok.

Lanjut.....

Sekarang anda tes soal 1 apakah jawabannya akan muncul jika meng-klik salah satu pilihan jawaban diatas.

Jika setiap jawaban memerlukan penjelasan, maka anda harus menambah empat sheet agar setiap jawaban pilihan diatas akan muncul dengan penjelasan jawaban yang sudah di buat.

Selamat mencoba.....semoga sukses selalu ;-)
Continue Reading | komentar

Download Aplikasi Biodata UN 2012

Sabtu, Februari 04, 2012

Untuk Dapat menggunakan Aplikasi BIO UAN 2012 bisa download disini

master aplikasi untuk SD bisa di download di :

http://www.4shared.com/file/MZdw2FfX/BIODATA_UN_SD_2012.html

master aplikasi untuk SMP bisa di download di :

http://www.4shared.com/file/h98X6vms/PERAIAPAN_UN_SMP_2012.html

PANDUAN PENGGUNAAN APLIKASI BIO UN

silahkan search di google

Ok

Continue Reading | komentar
 
Copyright © 2011. MGMP BAHASA INGGRIS . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Modify by Creating Website. Inpire by Darkmatter Rockettheme Proudly powered by Blogger